Respon Raja Salman Terhadap Serangan Israel ke Rumah Sakit di Gaza
JAKARTA - Tanggapan Raja Salman pada gempuran Israel ke rumah sakit di Gaza sangat dinanti-nantikan public dunia yang menyumpah gempuran brutal Israel ke daerah Palestina.
Pengakuan itu menyumpah gempuran rudal ke Rumah Sakit (RS) Baptis Al-Ahli di Gaza, Selasa kemarin. Bahkan juga faksi Israel malah mempersalahkan faksi Hamas atas ledakan itu.
Dikutip dari situs Saudi Gazette, Selasa (24/10/2023), pemerintahan Raja Salman bin Abdulaziz menyumpah keras gempuran itu dan mengatakan sebagai kejahatan bengis yang sudah dilakukan pasukan Israel.
Arab Saudi menyumpah keras kejahatan bengis yang sudah dilakukan pasukan wargaan Israel dalam penembakan Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza.
Gempuran udara itu menyebabkan kematian beberapa ratus masyarakat sipil, termasuk beberapa anak, dan beberapa orang cedera.
Kerajaan Arab Saudi dengan tegas menampik gempuran beringas ini, dan menganggap sebagai pelanggaran berat pada semua hukum dan pakta internasional, termasuk hukum humanitarian internasional.
Selanjutnya Kerajaan Arab Saudi mengatakan amarahnya atas angkuhsi Israel hingga menampik hentikan gempuran yang tetap berjalan pada masyarakat sipil walaupun banyak tuntutan secara global.
"Perubahan yang mencemaskan ini mewajibkan komune internasional supaya hilangkan standard double pada hukum humanitarian internasional saat https://www.suaramedia.com/ tersangkut kekejaman Israel," begitu bunyi pengakuan Kerajaan Arab Saudi. Mereka mengatakan sikap yang serius dan tegas saat memberikan pelindungan untuk masyarakat sipil yang tidak bersalah.
Faksi kerajaan mengutamakan keperluan mendesak agar selekasnya buka koridor yang aman, menyikapi keinginan dari beberapa negara dan beberapa organisasi, untuk mengirim makanan dan beberapa obat ke masyarakat sipil yang dikepung di Gaza.
Mereka bahkan juga mengatakan pasukan wargaan Israel bertanggung-jawab penuh atas pelanggaran yang berkali-kali pada semua etika dan hukum internasional
Saat ini Israel terus-terusan memperlancar gempurannya dengan mengarah sarana-fasilitas utama di Gaza, seperti mushola, rumah sakit, permukiman padat warga sampai pusat layanan komunikasi Gaza.
Israel memblok lajur masuk keluar Gaza sampai berpengaruh pada putusnya suplai air, bahan bakar, dan makanan. Geram Besar, Pangeran Turki dari Arab Saudi Kecam Hamas, Israel dan Barat Masalah Perang TURKI - Pidato yang dikatakan oleh Pangeran Turki al-Faisal dari Arab Saudi minggu ini berkenaan kekerasan yang terjadi saat ini di Timur tengah sarat dengan amarah. Pidato ini sangat jujur untuk seorang anggota senior keluarga kerajaan Saudi.
Ini sudah dianggap dengan luas sebagai tanda paling terang dari pertimbangan kepimpinan Saudi berkenaan keadaan ini. Pangeran Turki, seorang negarawan tua yang sangat disegani di lingkungan Saudi, dengan terbuka mencela Hamas dan Israel karena serang masyarakat sipil, menyusul gempuran Hamas pada 7 Oktober lantas di Israel selatan dan pemboman Israel di Gaza.
Ia memperjelas tidak ada pahlawan, yang terdapat cuma korban.
Demikian besarnya amarah Arab pada gempuran udara Israel hingga Pangeran Turki, yang menyampaikan pidato di muka audience Amerika Serikat (AS) di Rice University di Houston, jarang-jarang mengumandangkan kritikan pada Hamas pada keadaan saat ini.
Ia menjelaskan perlakuan barisan itu berlawanan dengan perintah Islam tidak untuk bikin rugi masyarakat sipil. Sebagian besar pada mereka yang dibunuh atau dicuri oleh Hamas ialah masyarakat sipil.
Pangeran Turki, seorang bekas diplomat dan kepala mata-mata yang waspada dan arif, menyamakan kecamannya pada Hamas dengan hujatan Israel, yang dia tuduh lakukan pemboman tanpa pandang bulu pada masyarakat sipil Palestina yang tidak bersalah di Gaza dan "penangkapan tanpa pandang bulu pada beberapa anak, wanita dan lelaki Palestina. di Pinggir Barat".