Golkar kembali mendukung pencalonan Airin di Banten - Bagaimana dampaknya bagi Koalisi Indonesia Maju?
Satu hari setelah PDI Perjuangan mendukung Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur Banten, Partai Golkar memutuskan untuk mengusung abangrock.com kembali Airin dalam Pilgub Banten. Pengamat politik menilai perubahan sikap politik ini tidak terlepas dari keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah panorama politik pilkada.
Di awalnya, Partai Golkar mencabut namanya dari daftar calon Pilgub Banten setelah Bahlil Lahadalia terpilih sebagai ketua partai.
Tanggal 25 Agustus, partai dengan simbol pohon beringin tersebut secara resmi mendukung Andra Soni-Dimyati Natakusumah sebagai kandidat dalam Pilgub Banten. Andra Soni merupakan seorang politikus dari partai Gerindra sedangkan Dimyati merupakan anggota dari partai PPP.
Tetapi dua hari kemudian, skenario itu mengalami perubahan.
Pada hari Selasa (27/08), Partai Golkar berubah pikiran dengan memberikan dukungan kepada Airin dan Ade Sumardi, anggota parlemen PDIP, untuk ikut serta dalam Pemilihan Gubernur Banten.
"Ibu Airin merupakan keturunan langsung dari Partai Golkar, sebagai ibu dari anak yang lahir dan tumbuh besar, terasa kurang tepat jika tidak didampingi oleh ibunya untuk ikut bersaing," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta.
Bahlil juga nyatakan bahwa Partai Golkar men-support Ade Sumardi, yang ialah anggota PDIP.
"[Golkar] enggak pernah diskriminasi siapa, kandidat dari [partai politik] apa pun," kata Bahlil.
Setelah itu, dia mengumumkan bahwa resolusi ini sudah didiskusikan dengan partai-partai yang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Kerjasama kami dengan parti lain dalam keadaan baik-baik saja. Jika ada yang merasa tidak baik, menurut saya mereka hanya perlu merenungkan hal tersebut. Kami di KIM sehat-sehat saja," ujar Bahlil.
Putusan ini terpengaruh oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menurunkan batas syarat pencalonan kepala daerah sehingga berdampak pada perubahan politik dalam pilkada, kata ahli politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti.
Keputusan tersebut pada dasarnya membuka jalan bagi PDIP untuk mencalonkan kandidatnya sendiri. Dalam situasi ini, dalam pemungutan suara kepala daerah di Banten.
Golkar dianggap enggan melewatkan kesempatan untuk menang dari kader-kader mereka yang sudah mereka tanam sejak lama.
Terutama Airin merupakan kader Golkar yang memiliki popularitas tinggi dan catatan prestasi yang panjang di Tangerang Selatan. Latar belakang keluarganya juga sangat berperan di Banten meskipun ada faktor politik kerajaan," ujar Aisah kepada BBC News Indonesia, pada Selasa (27/08).
Kata-katanya mencerminkan bahwa solidaritas koalisi KIM Plus di wilayah tersebut "tidak sekuat itu".
Perubahan pandangan ini, kata Aisah, bisa menjadi contoh di tempat-tempat lain.